Globalsatu.com,Minahasa, Jumat, 23 Agustus 2024 – Pada hari Jumat, 23 Agustus 2024, sekitar pukul 17.00 WITA, ditemukan seorang mahasiswa bernama GADE tewas gantung diri di rumah kost nomor 23, Kelurahan Tataran Patar, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa. Korban yang berusia 24 tahun, berasal dari Desa Otam, Kecamatan Pasi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow, ditemukan tergantung dengan menggunakan kabel di sudut kamar kostnya.
Berdasarkan keterangan saksi, FM, 26 tahun, seorang mahasiswa yang juga tinggal di kost tersebut, menjelaskan bahwa pada hari Sabtu, 24 Agustus 2024, sekitar pukul 10.00 WITA, ia meninggalkan kost untuk bermain WiFi di tempat kost lamanya, sementara korban masih tidur. Ketika FM kembali sekitar pukul 17.00 WITA, ia mendapati GADE sudah dalam keadaan tergantung. Fero berusaha menolong, namun tubuh GADE sudah dingin dan tidak bergerak. FM segera menghubungi orang tua korban dan meminta bantuan teman-teman kost lainnya untuk melapor kepada pihak kepolisian dan pemerintah setempat.
Menurut FM, pada malam sebelumnya, GADE terlihat mabuk setelah pulang dari kampus. Meskipun begitu, FM menyatakan bahwa korban tidak memiliki masalah di kampus atau dengan keluarganya. Namun, FM juga mengungkapkan bahwa beberapa bulan sebelumnya, GADE pernah mencoba bunuh diri dengan cara tidak makan dan minum selama beberapa hari setelah putus cinta.
RT, 65 tahun, penjaga kost di rumah kost tersebut, menjelaskan bahwa ia mendapat telepon dari salah satu penghuni kost sekitar pukul 17.30 WITA, yang menginformasikan tentang kejadian gantung diri. RT yang saat itu berada di Puskesmas Kakas langsung menuju ke kost dan menemukan bahwa di lokasi sudah banyak orang yang berkumpul. Ia mengonfirmasi bahwa memang benar telah terjadi peristiwa gantung diri di kamar kost nomor 23, dan korban, GADE, baru tiga hari tinggal di kost tersebut.
Berdasarkan pemeriksaan tim INAFIS, ditemukan bahwa mata korban dalam keadaan melotot, lidah tergigit, dan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pada kemaluan korban ditemukan cairan urin, dan dari anus keluar abses. Hasil pemeriksaan mengindikasikan bahwa korban murni meninggal karena gantung diri.
Polisi telah melakukan serangkaian tindakan, termasuk mendatangi dan mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP), membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Tondano untuk pemeriksaan lebih lanjut, menghubungi pihak keluarga korban, mencari keterangan saksi-saksi lain, dan menunggu kedatangan keluarga korban.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan tidak adanya faktor lain yang menyebabkan kematian korban. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan memberikan ruang bagi keluarga korban untuk berkabung. AKBP S. Sophian menyampaikan pesan penuh makna kepada masyarakat. "Ayo kita kenali orang-orang di sekitar kita. Perhatikan perubahan sikap dan perilaku mereka, karena bisa jadi mereka sedang berjuang dengan masalah berat yang tak terlihat di permukaan.