Iklan

iklan

Iklan

,

Iklan

Utamakan Kebutuhan Petani, Pengelolaan Alsintan di Minahasa Kembali di Tata

Jun 22, 2021, 19:36 WIB Last Updated 2021-06-25T01:21:25Z

Globalsatu.com, MINAHASA - Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Minahasa hari ini, Selasa (22/06) di kumpul Pemerintah Kabupaten ( Pemkab)  bersama Dinas Pertanian.


Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Minahasa Ir. Wenny Talumewo mengatakan tujuan dikumpulkannya alat pertanian baik Traktor roda empat sampai alat panen Combine Hasvestor di lokasi pertanian Kecamatan Kakas Barat Desa Totolan ini guna pengecekan kondisi Alsintan dan pengarahan dari Pemkab Minahasa bagi Operator serta mengevaluasi tata kelola alat tersebut. 

" Kami mengevaluasi tentang tata kelola alat dan mesin pertanian kita seperti apa, dari hasil evaluasi ini kita dapat hal-hal yang managementnya harus kita atur kembali seperti pola kebutuhan, karena pola kebutuhan alsintan untuk tanaman tahunan beda dengan kebutuhan alsintan didaerah tanaman semusim seperti didaerah kakas dimana kebutuhan di Kakas lebih tinggi pemakaiannya,makanya kita atur kembali," Kata Talumewo


Pengelolaan, lanjut Asisten II sistem pelaporan penggunaan alsintan ini pun harus dibahas bersama." Sistem pelaporan penggunaan baik pengerjaanya seberapa besar yang dikerjakan harus teratur, begitupun kita monitor terus posisi mereka ada dimana.Kita mau laporan harian. Jadi sebelum mereka kerja dimana, kemana dan besaran hektar yang dikerjakan akan kita pantau," lanjut Talumewo didampingi Kepala Dinas Pertanian Dr.Ir.Margaretha Ratulangi dan Sekretaris Dinas Ronald Rundengan. 


Baca Juga : Persiapan Pemekaran MinBar Terus di Matangkan


Dijelaskannya pula, Kakas Barat perlu ada penambahan alsintan lebih."Perlu diketahui mesin alat pertanian ini dipakai satu hari enam jam kerja dan luas kerjaan satu hektar, dan di lokasi pertanian baik Totolan,  Panasen dan Tountimomor ada ratusan hektar jadi perlu diberdayakan berapa alat Alsintan dalam satu musim tanam,  jadi intinya mobilisasi Alsintan di Kabupaten Minahasa ini harus diatur kembali supaya efektif dan tidak ada petani yang mengelu," Jelasnya. 


Tujuan lain dikumpulkannya alat dan Mesin Pertanian ini, menurutnya, guna melihat keberadaan Alsintan itu sendiri." Tujuan lain juga adalah kita melihat kondisi peralatan alat kita karena harus ada yang diperbaiki, namun pada dasarnya kebutuhan petani kita utamakan. Kelompok tani kita utamakan agar supaya pelayanan prima dari Pemerintah Kabupaten dari pak Bupati dan Pak Wakik Bupati untuk kebutuhan pertanian bisa terealisasi,"papar Asisten. 


Ditambahkannya, Alsintan ini untuk kebutuhan petani dan kelompok tani sangat besar perannya baik dalam segi produksi pertanian maupun nominal biaya pertanian. 


"Alsintan menentukan, karena hampir 50 persen biaya produksi pertanian dikendalikan oleh alsintan mulai dari bajak, sampai panen,begitulun dengan biaya pertaniannya sangat membantu para petani dan kelompok tani,"Imbuhnya. 


Baca Juga : Tumbuh Subur, Tumbuhan Stevia Bakal Makmurkan Petani Kakas Barat


Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Dr. Ir. Margaretha Ratulangi menjelaskan sesuai Surat Keputusan ( SK) Pemerintah Kabupaten Minahasa, biaya sewa Alsintan milik Pemkab Minahasa hanya 900 ribu rupiah.


" Memang penetapan harga oleh Brigade Alsintan ini perlu diatur,dan didalam SK itu tertera pembelian bahan bakar 30 persen, Operator 30 persen, Mobilisasi alat 20 persen dan pemeliharaan alat 20 persen dari total harga 900 ribu rupiah per hekranya tentunya kalau ada pekerjaan tambahan memerlukan biaya tambahan, " Ujar Ratulangi. 


Menurutnya besaran harga itu merupakan harga subsidi Pemkab Minahasa."Besaran harga sesuai SK ini untuk membantu Petani dan Kelompok tani dimana itu merupakan subsidi dari pemerintah, keinginan pak Bupati dan pak Wakil Bupati,harga itu bisa terjangkau bagi mereka yang membutuhkan baik petani maupun kelompok tani yang ada, " Pungkasnya. (Ody) 

Iklan