Iklan

iklan

Iklan

,

Iklan

Tumbuh Subur, Tumbuhan Stevia Bakal Makmurkan Petani Kakas Barat

Jun 21, 2021, 01:06 WIB Last Updated 2021-06-21T11:38:05Z

Globalsatu.com, MINAHASA - STEVIA. tumbuhan asal Paraguay Amerika Latin ini, ternyata dapat tumbuh dengan subur di Kabupaten Minahasa, setelah oleh PT Bejana Kasih Sempurna ( BKS) mencoba menanamnya di Perkebunan ex Pacuan Kuda Desa Tountimomor Kecamatan Kakas Barat. 


Dengan mudahnya ditanam diperkebunan Kecamatan Kakas Barat, besar kemungkinan para Petani di Wilayah ini akan makmur apalagi dengan harga jual yang tergolong mahal.


Sebelum uji penanaman benih yang diyakini bisa menganti tumbuhan tebu sebagai bahan komoditi penghasil gula, Stevia ini ditanam pada awal tahun 2021 dengan luas lahan kurang lebih satu hektar. 

Chief Executive Officer PT Bejana Kasih Sempurna, Oktavianus Minanga mengatakan tumbuhan dengan 167 spesies ini tumbuh subur di Perkebunan Desa Tountimomor dikarenakan suplay air dari kandungan tanah sangat menunjang dan luas lahanya cukup besar. 


" Kita memilih Kakas barat karena dari hasil penelitian kita infrastruktur sangat mendukung,  pertama air ada di dalam kebun,kemudian luas pengembangan kurang lebih 1000 hektar ada di sini," kata Okta. 


Dalam pengolahan nanti, Pihak BKS sendiri bakal mempekerjakan warga di Kecamatan Kakas barat untuk membudidayakan tumbuhan ini bahkanpun pihaknya bakal mengandeng kelompok tani juga Bumdes di Sepuluh Desa se Kecamatan Kakas Barat, yakni Desa Tountimomor. Passo. Panasen. Totolan. Kalawiran. Wasian. Touliang. Simbel. Wailang sampai Desa Bukit Tinggi. 


" Kita tidak jauh-jauh kemana,  tinggal kita ajak masyarakat di sini,ini konsep PT BKS yang tidak membuat perkebunan secara eksklusif tetapi mengandeng masyarakat baik itu petani secara pribadi, kelompok tani, maupun lembaga - lembaga seperti Bumdes supaya bisa berjalan bersama - sama,"jelasnya. 


Lebih lanjut kata Okta, petani tinggal menanam saja, karena dari segi benih maupun obat-obatan serta pupuk yang dipakai disediakan pihak PT BKS. 


Baca Juga : Masuk DPO Korupsi DD Ratusan Juta, Kumtua Sendangan Remboken Ditangkap Kejari Minahasa


" Kita bersama-sama berjalan,jadi sistemnya contract Farming,kami kasih bibit, kami berinfestasi dibibit,  kami memberi pendampingan seperti apa dilapangan maupun mendampingi pengembangannya, hasilnya kami juga yang mengambil dan harus kami yang membeli dan harga yang ditetapkan adalah harga didalam kontrak sebelum dilakukan penanaman,  artinya kepastian tentang harga petani jangan takut jikalau nanti saat panen jatuh hargannya.Tidak.Jadi sebelum ditanam harganya sudah ditetapkan, " lanjutnya. 


Dipaparkannya khasiat yang terkandung dalam tumbuhan herbal pengganti gula rendah kalori dimana gula umumnya dihasilkan dari sari tebu yang mulai berkurang produksinya.


“ Stevia juga bisa masuk industri food and baverage makanan dan minuman, kue,roti, eskrim dan lain-lain. Kemudian bisa untuk kesehatan misalnya mengontrol diabetes.Selain itu bisa juga untuk industri kecantikan baik perawatan kulit wajah juga untuk organ vital wanita, dan membantu penurunan kalori dalam tubuh," paparnya. 


Untuk omset yang bisa dihasilkan dari budidaya tanaman stevia ini sendiri, satu kali ditanam bisa berproduksi selama enam tahun, dengan masa panen selama 35 sampai 40 hari dapat menghasilkan empat ton kering per hektar dan diuangkan mencapai harga 56 juta rupiah, sementara untuk setahun dapat dipanen sebanyak delapan kali dengan total capaian harga 448 juta rupiah. 


Baca Juga : Tunggu Permen Kemenpan, Minahasa Sediakan 361 Formasi Penerimaan CPNS dan PPPK


"Asalkan dikelolah dengan baik,karena dalam perawatan tanaman stevia ini harus teliti, mulai dari pembenihan, penaman di area yang siap ditanami sampai pada pemupukan dimana pupuk yang digunakan murni pupuk organik, lebih baik dari kotoran ayam, "imbuhnya. 


Terkait penanaman secara besar-besaran, pihak PT BKS sendiri menargetkan pada awal tahun 2022 mendatang. 


" Rencana penanan besar - besaran tahun 2022 mendatang dengan luasan 500 hektar,  karena kita juga menunggu benih yang nanti dikirim dari Korea Selatan, kita berharap tahun 2023 sudah berdiri pabriknya,"jelas Okta. 


Sementara Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan antar lembaga Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Samsul Widodo mengatakan ini adalah peluang kerja sama yang sangat baik, menjanjikan dan sayang untuk dilewati


" Kami hadir memberi contoh konkrit peluang bisnis,PT BKS ini hadir dengan tanaman Stevia mereka yang baik untuk kesehatan dan mereka berani kontrak dengan Bumdes untuk mengkonsolidasi lahan-lahan,memang kami tidak bisa mengatakan harus,tetapi kami pingin Bumdes terbuka pikirannya mengenai peluang bisnis ini,tetapi kami minta pihak PMD dan Pendamping Desa diskusikan lagi lebih detail.Diskusi ditail itu konteksnya adalah konteks bisnis,kalau bisnisnya cocok jalan, kalau tidak cocok tidak apa-apa, "ujar Widodo kepada media ini usai Sosialisasi Budidaya Stevia Melalui Sistem Contact Farming dengan Petani Bumdes bersama Kenterian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi" Manis Sehat Tanpa Gula" di Desa Tountimomor. Minggu (22/06).


Diapun berharap jika nanti kerjasama antara PT BKS dan Bumdes di setiap Desa se Kecamatan Kakas Barat akan berjalan dan lahan yang bakal di tanami tumbuhan Stevi ini mencapai target maka pabrik pengolahan akan ada di Kecamatan Kakas Barat. 


" Kita akan lihat berapa hasilnya dalam setahun, kalau ini nantinya bisa mencapai 1000 hektar,kami berharap industrinya itu ada disini sehingga menyerap tenaga kerja,anak-anak mudah ini tidak harus pergi ke kota dan itu nanti turunannya banyak," harapnya. 


Baca Juga : Mendagri Percayakan ROR Jabat Ketua Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana APKASI Periode 2021-2026


Hukum Tua Desa Tountimomor Orni Kaseger optimisi kehadiran PT BKS dengan tumbuhan Stevia ini akan membawa angin segar bagi warga se Kecamatan Kakas Barat. 


" Kita Bersyukur karena ini juga penyediaan lapangan kerja, apalagi lagi dari kementerian desa saat ini meninjau langsung lokasinya,bukan saja itu bahkan dari luar negeri yakni Korea Selatan telah datang kemari melihat pertumbuhan tanaman stevia ini dan ternyata di Kabupaten Minahasa lebih khusus Kakas Barat pertumbuhannya sangat baik dan kedepan akan dikembangkan, dan selaku pemerintah desa sangat mengharapkan bantuan dari atasan baik Pak Gubernur dan pak Wakil Gubernur, pak Bupati serta pak Wakil Bupati agar tanaman ini dapat dikembangkan apalagi sesuai dengan informasi ada sekian ribuan luas lahan yang akan dicari," pintanya. 


Diapun memohon kerja sama seluruh pemerintah 10 desa se Kecamatan Kakas Barat." Disepuluh Desa yang ada di Kakas Barat,mari sama -sama kita topang karena ini satu keuntungan buat kita," imbuhnya. 


Untuk luas lahan yang ada di area perkebunan antara Desa Tountimomor, Totolan dan Desa Panasen sendiri kurang lebih 500 hektar. 


" Kalau luas lahan yang ada diwilayah tiga desa yakni Totolan.Panasen dan Tountimomor sekitar 400 sampai 500 hektar," kata Ketua KTNA Kecamatan Kakas Barat Berty Kaseger. 


Kasegerpun berpendapat dengan hadirnya PT BKS di Kakas Barat akan lebih mendorong Kelompok tani dalam berkebun apalagi tumbuhan Stevia itu menjanjikan. 


" Kalau ini sukses, saya yakin Petani Kakas Barat akan makmur, bahkan tidak akan lagi didapati pengeluhan - pengeluhan karena kurangya pupuk atau hasil panen merugi.Begitupun untuk operator traktor akan selalu ada job setiap harinya. Jadi mari kita dukung bersama-sama," pungkasnya. 


Diketahui, Tumbuhan Stevia ini sudah dilaunching masa panennya pada beberapa hari lalu yang dilakukan oleh Koordinator Pemasaran Internasional Direktorat Jenderal Perkebunan Kementrian Pertanian Republik Indonesia dan dihadiri Kepala Dinas Perkebunan Sulut, Kepala Karantina Pertanian Sulut, Kepala Balai Benih Perkebunan Sulut dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa beserta jajarannya.(Ody) 

Iklan