Globalsatu.com,Tomohon- Koordinasi dan komunikasi sangat penting, salah satunya untuk mendapatkan masukan analisis peringatan dini cuaca serta kesiapsiagaan sehingga peringatan dini kepada masyarakat dapat dilakukan sejak dini. Hal ini disampaikan Walikota Tomohon Caroll Senduk SH, saat bertindak sebagai Inspektur dalam Apel Kesiapsiagaan Dalam Rangka Kewaspadaan Terhadap Potensi Cuaca Ekstrim. Rabu 21/4/2021. Tempat Mapolres Tomohon.
Saya berharap, agar seluruh unsur dari pemerintah daerah, TNI, Polri, instansi vertikal dan seluruh lapisan masyarakat dapat saling bergandengan tangan, bahu membahu dan meningkatkan koordinasi dan konsolidasi dalam menghadapi kemungkinan musibah dan bencana alam ini.
Kepada seluruh komponen terkait, agar dapat menyiapkan langkah – langkah antisipasi dan taktis, segera dirumuskan dan pertajam langkah tersebut dengan simulasi–simulasi kepada kemungkinan–kemungkinan terburuk apabila terjadi bencana.
Selain dari pada itu, hal yang tak kalah pentingnya adalah menyiapkan masyarakat untuk tanggap bencana dan siap di setiap saat. Hal ini tentunya bukanlah hal yang berlebihan, namun adalah sebuah langkah preventif dan antisipasi yang terukur dalam sebuah manajemen bencana.dari kesemuanya itu, kiranya apa yang kita lakukan ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam beraktifitas.
Guna mencegah dampak yang mungkin timbul hal-hal penting yang harus dilakukan antara lain :
a. Melakukan sosialisasi / mengkondisikan masyarakat untuk menjauh dari daerah-daerah rawan bencana longsor, pohon tumbang dan tepi pantai.
b. Menyiapkan dan mengelola seluruh sumber daya manusia, logistik dan peralatan, penyiapan sarana dan prasarana untuk penanganan keadaan darurat bencana diantaranya jalur dan tempat evakuasi, lokasi pengungsian,serta penyiapan fasilitas layanan kesehatan sesuai dengan penerapan protokol kesehatan dalam penanganan covid-19;
c. Bersiap melakukan evakuasi masyarakat yang tinggal di daerah risiko tinggibencana ;
d. Mengaktifkan tim siaga untuk memantau lingkungan sekitar akan gejala awal terjadinya bencana.
e. Mengaktifkan pusdalops daerah terkoneksi dengan pusat-pusat data, informasi dan komunikasi kelembagaan terkait di pusat dan provinsi, kabupaten/kota ;
f. Apabila nanti diperlukan dapat menetapkan status darurat bencana serta aktivasi rencana kontigensi menjadi rencana operasi;
g. Untuk informasi peringatan dini daerah berpotensi banjir dan tanah longsor dapat mengakses melalui badan penanggulangan bencana.
Begitu juga dengan bencana erupsi gunung api, karena di Kota Tomohon ada dua gunung api aktif yaitu Lokon dan Mahawu, ini juga perlu diantisipasi.
Melalui apel saat ini, saya mengharapkan agar semua pihak dapat mempersiapkan dan meningkatkan kesiapsiagaan semua unsur dalam penanggulangan bencana, baik pemerintah maupun masyarakat relawan, serta kesiapan sarana dan prasarana agar selalu siap dalam menekan resiko bencana alam di Kota Tomohon.
Saya mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta dan bersama-sama bekerja dalam upaya penanggulangan bencana di kota ini.
Bencana adalah urusan bersama, dan sangat membutuhkan koordinasi dan komunikasi yang cepat dari unsur penanggulangan bencana daerah dengan unit yang ada dan terkait untuk terus dimaksimalkan sehingga respon cepat dan terpadu akan bencana dapat tercipta, guna meminimalisir dampak dari bencana tersebut.
Melalui apel ini, saya berharap juga menjadi pemicu dan tonggak bagi kita untuk bersatupadu dalam menanggulangi bencana termasuk dalam penanganan covid-19 dengan melaksananakn protokol kesehatan.
Hal ini menandakan bahwa, pemerintah Kota Tomohon bersama unsur terkait sudah dan selalu siap dalam upaya penanggulangan bencana.(Stenly)