"Alat tes polymerase chain reaction (PCR) untuk mendiagnosis Covid-19 saat ini telah diproduksi di dalam negeri oleh BUMN Bio Farma dengan kapasitas produksi sebanyak 50 ribu setiap minggunya," ujar Jokowi lewat akun Facebook dikutip media ini Selasa (23/6).
Dijelaskannya dengan adanya peningkatan produksi tersebut, kebutuhan alat tes PCR bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, "Apabila dapat ditingkatkan menjadi sebanyak dua juta setiap bulan, maka kebutuhan akan-alat tes PCR di dalam negeri dapat terpenuhi dengan produksi kita sendiri."Jelas Presiden.
Sementara dari laman Setkab yang dikutip dari media CNBC Indonesia, 5 jenis ventilator yang dikembangkan anggota Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 telah berhasil mengantongi Izin Edar dari Kementerian Kesehatan, setelah lulus uji sertifikasi dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan.
Setelah mengantongi izin edar, kelima ventilator tersebut segera memasuki tahap produksi massal. Saat ini, beberapa sudah menghasilkan ratusan produk yang sudah dimanfaatkan oleh rumah sakit dalam membantu menyelamatkan pasien Covid-19.
Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 dibentuk pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek/BRIN). Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengapresiasi segenap jajarannya, yang telah memfasilitasi kegiatan riset dan inovasi percepatan penanggulangan Covid-19.( WSg)